Senin, 30 Mei 2011

contoh produk yang menggunakan IMC

0 komentar
IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”

Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.

Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai IMC: (Sumber: buku Advertising Management)

1. komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut

2. Komunikasi yang berintegrasi

Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik

FILOSOFI IMC MENURUT PERSPEKTIF BIDANG PEMASARAN DAN BIDANG KOMUNIKASI

Perspektif Komunikasi

Lagi, seperti yang sudah diuraikan diatas, fondasi yang penting dari IMC merupakan komunikasi—pengiriman dan penerimaan pesan. Seperti halnya kita berkomunikasi dengan teman, kita secara sadar ataupun tidak, menggunakan kata-kata, aksi, gerak tubuh, bahkan mimik muka tertentu. Ketika kita berkomunikasi dengan ortu atau guru, mungkin strategi komunikasi kita akan cenderung serius. Tetapi jika kita berkomunikasi dengan sahabat, pesan yang disampaikan mungkin akan lebih fleksibel, dan bahkan terkesan konyol. Tetapi, walaupun kita mengirimkan berbagai jenis pesan kepada berbagai jenis orang, semua isi pesan yang datang dari kita mempunyai konsistensi yang membuat penerimanya tahu bahwa pesan ini datang dari kita, bukan dari orang lain. Dalam IMC pun, konsistensi juga diperlukan agar brand image dapat menancap kuat dalam benak konsumen.

Dalam prakteknya, IMC tidak jauh berbeda dengan hubungan personal. Memilih suatu brand, sama halnya dengan memilih teman. Kita mempunyai banyak pilihan yang harus dipertimbangkan. Terkadang kita lebih memilih berteman dengan orang yang biasa-biasa saja tapi pengertian dibandingkan dengan orang yang populer tapi egois, bukan? Sama halnya IMC dari perspektif komunikasi, kadang pilihan kita terhadap suatu brand tergantung dari apa yang dikomunikasikannya kepada kita. Misalnya: kita memilih bank X karena tagline-nya yang berbunyi “melayani dengan senyum” disertai dengan pelayanan dari teller-nya yang benar-benar ramah dan dengan senyuman. Bahkan menurut penelitian dari customer yang meninggalkan brand tertentu, 70 persen-nya mengatakan bahwa alasan mereka meninggalkan brand itu bukan karena produk/jasanya yang kurang memuaskan, tetapi dikarenakan bagaimana cara mereka memperlakukan customer kurang memuaskan.



Perspektif Pemasaran

Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsi-fungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya, IMC menciptakan customer dan brand equity; sedangkan dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan customer.

Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti advertising, personal selling, sales promotion, PR, dsb. guna menciptakan dan memelihara suatu brand relationships. Untuk menciptakan suatu brand relationships yang baik, maka diperlukan penciptaan brand message yang baik pula. Sekali lagi, untuk menciptakan brand message yang baik itu, maka fungsi-fungsi pemasaran harus berjalan terpadu dan tidak saling kontradiksi. Misalnya: ketika kita mengiklankan produk parfum untuk kalangan wanita elit, maka pengemasan parfumnya harus dibuat dengan kesan mewah juga. Nah, ketika brand relationship terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya customer akan memilih brand kita, dan akan meningkatkan penjualan serta meraih untung kelak. Secara otomatis, dengan IMC itulah, maka tujuan dari pemasaran, yakni supaya customer mengenal dan mau membeli produk kita, telah tercapai.

Berikut adalah salah satu contoh produk yang menggunakan IMC :

Siapa yang tidak pernah kenal Teh Botol Sosro ? Teh Botol ini sudah merebut hati konsumen Indonesia dan sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik.

Berangkat dari ide untuk memakai kemasan yang baru, maka banyak orang yang biasanya selalu minum teh dengan disedu, maka efisiensi dan kemudahan untuk minum teh menjadi timbul ide baru. Penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).

Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan “Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.

Biasanya konsumen secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu dan perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau kecerdasan yang semakin meningkat. Seiring perubahan pasar itu harusnya produk yang dipasarkan harus menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada. Namun yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak terkalahkan oleh produk-produk minuman baru yang muncul. Strategi yang dilakukan Sosro , dengan cerdas Sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen Indonesia.

Sekilas kisah sukses Sosro itu memberi pelajaran pada kita bahwa faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Anda. Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit itu ternyata Anda lah salah satunya



KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION)

Senin, 09 Mei 2011

Franchise

0 komentar
A.INDOMARET

syarat untuk menjadi member indomaret :
WNI
Menyediakan ruang usaha ukuran 120-150 m2 (milik sendiri/sewa)
Memiliki NPWP dan PKP, serta kelengkapan perijinan lainnya
Investasi peralatan toko dan biaya waralaba

Indomaret akan membantu Anda dalam menyiapkan pengelolaan toko dalam hal

Survey kelayakan tempat usaha dan bantuan mencari lokasi
Perencanaan anggaran biaya
Studi kelayakan investasi
Tata ruang dan perencanaan toko
Pengurusan ijin usaha dan NPWP
Renovasi ruang usaha
Pembelian peralatan toko
Seleksi dan pelatihan karyawan
Standard kerja dan sistem penggajian karyawan
Paket sistem operasional toko dan administrasi keuangan
Seleksi dan kredit barang dagangan tanpa bunga dan tanpa jaminan
Program promosi penjualan

B. KFC

KFC Indonesia Franchise
PT. Fastfood Indonesia Tbk. Adalah sebuah badan usaha yang didirikan oleh Kelompok Gelael pada tahun 1978, dan dengan bergabungnya Kelompok Salim pada tahun 1990, terdaftar sebagai perusahaan public pada tahun 1994. operasi restoran pertama pada bulan Oktober 1979 berawal dari pembukuan restoran pertama di Jalan Melawai, Jakarta.
Suskses restoran QSR (Quick Service Restaurant) asing pertam aini kemudian diikuti dengan penambahan ini kemudian diikuti dengan penambahan restoran ke kota-kota besar lainya di Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal pada saat ini, Perseroan terus membangun KFC brand, dan berbekal 26 tahun kesuksesannya di bidang ini telah menjadikan KFC pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominant dan dikenal luas. Pada saat ini memiliki 270 restoran termasuk 1 unit mobile catering yang terbesar di 60 kota di Indonesia, dan memperkerjakan 10.293 karyawan dengan total penjualan lebih dari Rp. 1,276 triliun pada akhir 2006.
Informasi Waralaba KFC Untuk saat ini kami tidak melakukan kerjasama dalam bentuk sub-waralaba untuk merek KFC, kecuali kerjasama dalam bentuk lain, yaitu :
1. Kerjasama Sewa lokasi.
2. Kerjasama investasi (tidak termasuk gedung/bangunan)
3. Kerjasama investasi (termasuk gedung/bangunan)
Apabila anda berminat, harap kirimkan:
1. Surat penawaran yang dilengkapi dengan keterangan data lokasi yang meliputi :
- luas area minimal 300m2
- Foto Lokasi
- Peta lokasi dengan radius ± 5 km yang memuat info aktifitas yang
ada.
- Lampiran data statistik dari lokasi yang ada (data penduduk) 2. Kirimkan ke alamat :
Untuk Informasi lebih lanjut :
Dept. Market Development
Fastfood Indonesia, Tbk
Gedung Gelael Lt. 2 Jl. MT Haryono Kav. 7 Jakarta Selatan JAKARTA Indonesia
Telp: (021) 8301133 ext. 213, 220, 218

C. Tiki JNE

Tiki JNE menyediakan Franchise / Waralaba di Indonesia di Courier (transportasi) Industri. Didirikan pada tahun 1990, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE memulai operasinya pada jurusan bea cukai dan distribusi untuk kurir dan pengiriman kargo masuk ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE mendirikan jaringan sendiri dengan bergabung Asosiasi Internasional Kurir Confrence Asia (ACCA) suatu perusahaan kurir pengelompokan Internasional yang berbasis di Hong Kong yang memungkinkan JNE untuk menawarkan layanan pengiriman seluruh dunia.
Saat ini, JNE, yang dipersenjatai dengan lebih dari 1000 karyawan dan 500 counter di seluruh Indonesia, menawarkan Anda mengekspresikan kurir dan kargo kepabeanan dan distribusi ke Indonesia. Melalui sebuah situs yang efisien dan efektif, JNE memberikan akses sederhana untuk setiap informasi yang terkait dengan layanan JNE. Mencapai penghargaan dan ISO 9001: 2000 juga telah membuktikan kehandalan layanan kami.
A. PERSYARATAN ADMINISTRASI
1. Kas agen counter aplikasi surat kepada JNE Kantor Pusat Jakarta.
2. Sebuah fotokopi Pendirian perusahaan Act (Akte Pendirian Anak) disahkan oleh Menteri Kehakiman, bersama dengan perubahan (jika ada).
3. Sebuah fotokopi Sponsor Agen Kartu Identitas yang masih berlaku (Kartu Tanda Penduduk / KTP).
4. Sebuah fotokopi keterangan domisili perusahaan (QS. Keterangan SUBSIDIARIES Tahun Anak).
5. Sebuah fotokopi izin usaha perusahaan (Surat Ijin Usaha Anak / SIUP).
6. Sebuah fotokopi laporan jumlah perusahaan pembayar pajak (Nomor Pengusaha Wajib Pajak / NPWP).
7. Sebuah fotokopi sertifikat sponsor agen untuk perilaku yang baik (Surat Keterangan Kelakuan Baik / SKKB).
8. Tiga (3) lembar foto 4 x 6 cm (warna penuh) / Sponsor Agen Managing Director.
9. Sebuah sketsa / peta lokasi Counter / Kios.
10. Sebuah surat yang menyatakan bahwa perusahaan tidak dalam kondisi apapun-usaha patungan dengan pihak lain yang memiliki usaha sejenis dengan JNE.
11. Setuju dengan menandatangani persyaratan dan ketentuan untuk badan kas counter, yang juga berfungsi sebagai awal dari kerjasama lembaga dan berlaku selama masa percobaan tiga bulan pertama.
B. PERSYARATAN UNTUK LOKASI DAN SUMBER DAYA
1. Lokasi tidak kurang dari 1 (satu) kilometer dan / atau tidak di lantai yang sama di gedung kantor atau pusat perbelanjaan di mana sebelumnya JNE counter / kios telah ditetapkan.
2. Maksimum hanya 2 (dua) counter / kios di setiap gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan.
3. Pengukuran kamar standar dari sebuah kios / counter minimal 2 x 2 meter.
4. Lokasi kios / counter harus melewati survei yang dilakukan oleh tim survei JNE.
5. Kios / counter harus dilengkapi dengan fasilitas komunikasi, setidaknya 1 (satu) saluran telepon.
6. Kios / counter harus dilengkapi dengan setidaknya 1 (satu) unit skala dengan skala kualifikasi minimum 30 (tiga puluh) kilogram.
7. Staf penjualan pada konter harus setidaknya memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Penjualan dan Operasional Departemen JNE, membuktikan bahwa dia telah lulus JNE pelatihan.
8. Agen Harus mampu pick-up dari / pelanggan alamat pengirim jika diminta.
9. Melunasi biaya izin badan dan papan / billboard sebesar Rp 1.500.000, - (Satu Juta dan Lima Ratus Ribu Rupiah Saja).
10. Melunasi pajak reklame untuk penempatan billboard kepada otoritas lokal itu.
C. TARGET DAN KOMISI PENJUALAN
Target Penjualan:
1. Target Penjualan selama masa percobaan 3 bulan pertama adalah sebesar Rp 3.000.000, -.
2. Target Penjualan untuk bulan ke-4 dan seterusnya adalah sebesar Rp3.000.000, - per bulan.
3. Jika target penjualan selama masa percobaan 3 bulan pertama tidak tercapai, kerjasama akan dihentikan.
4. Jika target penjualan setelah masa percobaan tidak tercapai, kerjasama ini akan dipertimbangkan kembali.
Komisi Penjualan:
1. Rp 1.000.000, - Rp 5.000.000 → sebesar 22% dari penjualan
2. Rp 5.000.000, - Rp 10.000.000, - → sebesar 25% dari penjualan
3. Rp 10.000.000, - dan di atas → sebesar 27% dari penjualan

D. ALFAMART

Minat masyarakat membuka gerai minimarket Alfamart terus mengalir. Selama ini, dari total pengajuan yang masuk, rata-rata sekitar 60 persen berhasil lolos.
Branch Manager Malang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tri Prasetyo mengatakan, sejalan dengan potensi pasar jaringan ritel ini, pihaknya menerima ratusan pengajuan masyarakat yang ingin bekerja sama mengembangkan gerai Alfamart. Mereka tersebar di sejumlah daerah di Jatim.

“Kami memiliki penilaian tersendiri, sehingga tidak semua pengajuan direalisasikan. Selain luasan lahan menjadi pertimbangan, yang terpenting adalah pasar. Sedikitnya jumlah penduduk di sekitarnya 2.000 kepala keluarga,” kata Tri, akhir pekan lalu.

Ia mengakui, selama ini ada dua jenis gerai yang dioperasikan, yakni jaringan di bawah manajemen Alfamart dan jaringan waralaba yang selama ini memberikan kontribusi sekitar 30 persen.

Soal investasi, Tri menetapkan, untuk jaringan waralaba besarannya kisaran Rp 250-350 juta di luar lahan. Sedang gerai yang dikelola Alfamart dibutuhkan investasi sekitar Rp 500 juta per gerai.

“Ke depan, kami akan menggenjot waralaba ini, karena masih banyak wilayah yang belum tergarap, selain permintaan yang terus mengalir,” ujar Tri.

Ia bahkan mengatakan, dalam ekspansi gerai selalu memperhitungkan potensi pasar di wilayah yang akan dibidik. Untuk pasar yang besar, Alfamart bisa mendirikan dua gerai sekaligus di lokasi yang berdekatan.

Branch Manager Alfamart Surabaya, Nurcahyo Rahutomo mengakui, tahun ini pihaknya menargetkan membuka 200 gerai baru di Jatim. Gerai itu akan dikelola Cabang Surabaya yang membawahi sembilan kota/kabupaten dan Cabang Malang dengan 29 kota/kabupaten.

“Sebagian besar menyasar ke daerah-daerah kabupaten. Masing-masing cabang menargetkan ekspansi di 100 titik. Dari jumlah itu, 30 persen jenis waralaba dan 70 persen dikelola sendiri,” ulasnya.

Dari keseluruhan rencana pembukaan gerai, sekitar 70 persen sudah bisa dipetakan titik mana yang dijadikan lokasi. Sementara, dalam tiga bulan pertama 2010, sekitar 30 gerai sudah dioperasikan.

Saat ini, Alfamart memiliki 459 outlet di Jatim, terdiri atas 275 outlet dikelola Cabang Malang dan 184 outlet di bawah koordinasi Cabang Surabaya. Di Jatim, Alfamart memiliki dua distribution center (DC), di kawasan Brebek Industri (Sidoarjo) dan Singosari (Malang) yang menopang penyaluran barang ke outlet-outlet.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim Abraham Ibnu menyebut, tahun ini bakal ada 500 gerai minimarket baru. “Pertumbuhan ritel di kota menengah dan kecil justru lebih pesat, meski secara nominal masih kalah dibanding kota besar,” jelasnya.

Sejumlah minimarket yang akan hadir pada 2010, di antaranya Alfamart dan Indomaret. Sedang midle market, Circle-K, Alfamidi, dan Alfa Express. Per 2009, tercatat ada 1.850 gerai minimarket di Jatim, naik dibanding jumlah gerai pada 2008 yang sebesar 1.236 gerai.

Untuk hypermarket, lanjut Abaraham, akan ada sekitar 20-25 gerai lagi di Surabaya. ”Nilai transaksi industri ritel tahun ini diperkirakan Rp 13,967 triliun atau naik dari tahun lalu sebesar Rp 11,48 triliun,” imbuhnya.

E. BABA RAFI

Franchise Syariah
PERTAMA & satu-satunya di Indonesia

Join Member Franchisee Syariah Program
Keuntungan:
1. Bebas royalty fee setiap bulan
2. Outlet dikelola penuh oleh franchisor
3. Dapatkan pasif income tiap bulan
4. Keuntungan lebih terjamin
5. System kerjasama profit sharing 50%:50%

Ketentuan:
1. Seluruh biaya pengelolaan outlet (BPO) dibebankan pada total omzet.
2. BPO ini meliputi :
a. Pemakaian bahan baku (termasuk packaging)
b. Komisi dan gaji pegawai
c. Sewa tempat
d. Transportasi (bbm) ± Rp. 10.000,-/hari
e. Biaya operasional seperti: gas LPG, perbaikan atau penambahan perlengkapan outlet dll.
f. Laba bersih diperoleh dari total omzet dikurangi BPO
g. Franchisee menyediakan fasilitas sepeda motor untuk operasional operator outlet.

JAM

 

Labels

katthi Copyright 2009 Shoppaholic Designed by Ipietoon Image by Tadpole's Notez